Rabu, 08 Oktober 2014

Sejumlah 434 orang Guru DIY dan Jateng Lulus Sarjana Program Dual Mode System (DMS) Mereka Diwisuda Rektor UIN Sunan Kalijaga

Standard
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. Musa Asy’arie mengatakan kepada para guru, tolong ajarkan kepada anak-anak tentang Islam yang penuh rakmat, Islam yang peduli, Islam yang santun, penuh cinta kasih, bukan Islam yang marah-marah/Islam yang keras, itu tidak sesuai dengan ajaran Rosulullah Muhammad SAW dan Sunan Kalijaga. Disamping itu, anak-anak hendaknya diajarkan agar memiliki pikiran yang terbuka, menghargai perbedaan dan saling menghargai antar sesama, karena negri ini adalah negri yang penuh keragaman. Para guru hendaknya tidak berhenti belajar agar selalu bisa menjawab apa yang ingin dipahami anak didiknya, karena kemajuan teknologi informasi saat ini telah membuat anak-anak semakin melompat pengetahuannya. Mereka hendaknya selalu dikontrol dan diarahkan dengan baik oleh guru-gurunya, agar anak-anak bisa berkembang dengan sebaik-baiknya.
Hal tersebut disampaikan Musa Asy’ari selesai mewisuda sejumlah 434 lulusan program Dual Mode System ,bertempat di Gedung Multiporpose, kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis, 2 Oktober 2014. Sejumlah 434 wisudawan tersebut, 137 diantaranya lulus program Dual Mode System dari IAIN Surakarta, dan 293 wisudawan lulus program Dual Mode System dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Sari jumlah wisudawan tersebut, 15 orang wisudawan berhasil meraih predikat comloude, antara lain : Suripto, dari Gunungkidul dengan IPK 3,65, Khusni Albana, dari Magelang dengan IPK 3,61, Achmadullah dari Magelang dengan IPK 3,61, Agus Priyono dari Gunungkidul dengan IPK 3,60, Rahma Tri Handayani dari Magelang dengan IPK 3,59, Eko Andang Darmawan dari Gunungkidul dengan IPK 3,57, Subandi dari Boyolali dengan IPK 3,56, Winahyo Tri Sumirat dari Surakarta dengan IPK 3,56, Shoimah dari Magelang dengan IPK 3,54, Sartinem dari Magelang dengan IPK 3,53, Nasihin Abdullah dari Brebes dengan IPK 3,52, Yuni Setyawati dari Magelang dengan IPK 3,51, Tri Budiningsih dari Magelang dengan IPK 3,51, Siti Astuti dari Magelang dengan IPK 3,51, Alfiyati dari Magelang dengan IPK 3,51.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyag dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, di sela-sela pelaksanaan wisuda menyampaikan, Program Dual Mode System (DMS) merupakan program peningkatan kualifikasi guru, yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana (S-1) bagi Guru dalam Jabatan.Di lingkungan kementerian Agama di bawahDirektorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia mulai tahun akademik 2009/2010menyelenggarakanprogram yang diberi namaProgram Peningkatan Kualifikasi Akademik Sarjana (S1) bagi Guru Roudhtul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada SekolahmelaluiDual Mode System(DMS)yang ditetapkan denganKeputusan Menteri Agama RI Nomor 179 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Program Peningkatan Kualifikasi Sarjana (S-1) bagi Guru RA, MI, MTs, dan PAI melaluiDual Mode System.
Program ini merupakan bentuk upaya dan realisasi amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 sebagai ganti PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa seorang guru (MI atau PAI pada sekolah) minimal harus mempunyai kualifikasi akademik sarjana (S1) atau D-IV, serta sertifikat profesi untuk guru MI atau PAI. Maka dirancang program pendidikan seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam bentuk yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari sisi akademik maupun pengelolaan.
Diketahui bahwa perkembangan jumlah guru pada tahun 2006 menunjukkan bahwa guru MI dan PAI pada sekolah yang telah menyelesaikan sarjana (S1) sebanyak 220.742 orang, sementara yang masih berlatar belakang pendidikan SLTA dan D-II berjumlah 303.801 orang. Jumlah guru ini tersebar di seluruh pelosok tanah air, mulai dari kota besar sampai ke daerah terpencil, bahkan juga dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Dengan permasalahan ini Kementerian Agama mentargetkan, paling lama sepuluh tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang tentang guru dan dosen, yaitu sampai tahun 2015, semua pendidik harus sudah memenuhi kualifikasi akademik minimal sarjana (S1)/D-IV. Oleh karena itu program DMS merupakan bentuk prakarsa inovatif dan efisien untuk memberikan layanan pendidikan yang memungkinkan tidak mengganggu pelaksanaan tugas-tugas keseharian masing-masing guru.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi salah satu Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK), yang ditunjuk sebagai penyelenggara program Dual Mode System,melalui Surat Keputusan Dirjen Pendis Kemenag RI Nomor DJ.I/425/ 2011tentang Penunjukkan Penyelenggara Program Peningkatan Kualifikasi Sarjana (S-1) bagi Guru RA, MI, dan PAI melalui Dual Mode System,didampingi LPTK Mitra yakni ; IAIN Surakarta.
Sampai tahun 2014 ini LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan LPTK Mitra IAIN Surakarta telah meluluskan tiga angkatan. Untuk tahun 2014 ini UIN Sunan Kalijaga meluluskan dan mewisuda program DMS yang terdiri dari Program DMS untuk sarjana (S1), dan program DMS sarjana kedua PGMI.
Kepada para wisudawan, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. H. Musa Asy’arie juga berpesan, pesanpertama, agar mempraktikkan ilmu, pengalaman, dan keterampilan yang dipelajaridarikampus di manapun kita berada.Kedua, dengan disandangnya gelar kesarjanaan ini hendaknya berkorelasi positif dengan peningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidik di lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah. Sebab di atas pundak mereka semua, para guru, bertaggungjawabmemajukan pendidikan bangsa. “Kita harus terus berdakwah melalui jalur pendidikan.Kalau pendidikan merata,kualitasnya makin hari makin meningkat, Insya Allah akan berdampak pada kemajuan bangsa dan Negara, demikian harap Musa Asy’arie. (Weni Hidayati-Humas UIN Sunan Kalijaga).

Senin, 2 Dese

0 komentar:

Posting Komentar