Gadis itu bangun tergesa. Suster Maria duduk di pinggiran
tempat tidur.
"Waktu makan malam tiba, Widuri," kata suster itu.
"Saya tidak lapar. Tidak makan."
"Kau sakit?" Tatapan mata Suster Maria bening.
Widuri mengangguk.
"Kalau begitu, kau harus pergi ke dokter,"
"Oh, tidak, tidak, tidak!" Widuri hampir menjerit.
"Kenapa tidak? Kalau kau sakit, kita pergi ke dokter.
Ayo," kata Suster Maria.
"Tidak. Tak perlu ke dokter." Terengah Widuri
berkata.
"Tentunya sakitmu parah. Matamu bengkak. Badanmu panas,"
kata Suster sambil mengelus dahi