Senin, 03 Desember 2012

PENTINGNYA GURU BK DI SEKOLAH

Standard
Mengapa masih banyak pelajar yang takut konseling kepada guru BK ya? Apakah mereka malu, atau merasa dicap sebagai anak bandel jika keluar dari ruang BK? Mungkin itu lah yang ada dalam benak mereka, atau mereka malah belum begitu paham dengan peran dan fungsi guru BK itu sebenarnya ya? Kalau begitu, sebaiknya kita telusuri lebih lanjut tentang bagaimana tugas dan fungsi guru BK itu sebenarnya, dan nantinya setelah pembaca tahu apa tugas dan funsi guru BK pembaca tidak ragu atau takut lagi untuk soan ke guru BK, bahkan kalau pembaca sudah tahu peran dan fungsi guru BK bisa jadi yang lagi pada galau karena ditinggal sang pujaan hati bisa menyerbu ruang BK nih.

Ups tapi tunggu dulu, jangan lakukan itu kasian guru BKnya kalau harus nerima curhatan kalian, coba bayangin aja kalau ada anak yang galau karena cinta sepuluh biji aja setiap hari, apa gak repot tu guru BKnya? Belum lagi kalau ada anak yang mau curhat karena gak punya uang buat bayar tagihan kantin atau kalau gak malah konsultasi gimana caranya supaya tembakannya bisa tepat sasaran, apa gak pusing 180 drajat tuh. Udah ah, kok jadi ngelantur ya? Kita intipin yuk kerjaan guru BK itu Hingga saat ini yang namanya guru BK bagi sebagian siswa adalah seorang yang akan mencramahi habis-habisan dengan wajah garangnya ketika siswa mempunyai masalah. Entah itu pelanggaran kedisiplinan dan tata tertib, nilai jelek, bahkan uang bayaran yang nunggak. Mungkin inilah yang sampai saat ini masih ada dalam benak temen-temen pelajar semua. jadi siapapun yang masuk ke ruangan BK, tentu saja akan dianggap bahwa dia sedang punya masalah. Cap yang biasa ditempelkan adalah : Anak Bandel ! mungkin inilah mengapa hingga saat ini yang menyebabkan siswa enggan masuk keruang BK. Masuk aja enggan apa lagi kalau ngimpi. Hahahaha Ternyata cerita dari mbah putri yang pernah jadi idola disekolah ditahun 1925 juga sama, selalu ketakutan saat masuk ruang BK, kata simbah saat kaki akan masuk pintu ruang BK itulah detik-detik dimana kita akan masuk kedunia lain. Dunia yang penuh orang-orang yang super galak. Dulu simbah putri pernah sekali masuk keruang BK, Cuma gara-gara kalau kesekolah simbah putri pakai kaos kaki berwarna-warni bak pelangi yang selalu tergantung di langit hati mbah putri yang saat itu sedang dimabuk cinta. Saat mbah putri keluar dari ruangan BK, simbah pernah bersumpah kalau nggak akan ngimpi masuk ruang BK apa lagi ngelindur, itulah sumpah simbah putrid saat itu, dan hasilnya sampai lulus simbah Cuma sekali itu masuk ruang BK, dan kalau mau kekantin simbah putri Cuma numpang lewat aja didepan ruang BK itu. Apa gak bikin ngakak tuh? Aku aja yang dicritain Cuma mesem-mesem geli. Jaman sudah lama berlalu, sampai akhirnya saya kini juga menjadi sebagai seorang murid sama seperti yang dialami simbah putri 87 tahun yang lalu, tetapi ternyata guru BK dari jaman simbah hingga aku sekarang juga ndak jauh beda,dengan siswa tempo dulu yang enggan menemui guru BK. Apakah karena alasannya masih sama? Untuk lebih mantapnya kita lihat yang berikut ini Apaan tuh yuk, kita tengok sejenak : Pertama, hampir separuh siswa masih berfikiran bahwa guru BK hanya untuk siswa bermasalah. Tidak bisa disalahkan memang, kerena siswa yang masuk ke arsip BK kebanyakan adalah siswa yang memang membutuhkan pelayanan konseling yang sifatnya mendesak. Padahal, guru BK seharusnya mempunyai pelayanan yang kurang lebih sama terhadap siswa-siswa yang tidak bermasalah sekalipun karena mereka juga membutuhkan bimbingan. Berdasarkan pengalaman, siswa yang bermasalah berat diawali dengan masalah-masalah kecil yang tidak terselesaikan. Kedua, siswa kebanyakan tidak tahu fungsi dan manfaat keberadaan guru BK di sekolah selain upayanya membantu menyelesaikan masalah. Ketiga, jumlah guru BK sangat minim. pada beberapa sekolah terutama swasta, di mana jumlahnya yang tidak proporsional dengan jumlah siswa. Bahkan di sekolah-sekolah swasta kecil, ada yang malah tidak memiliki guru BK. Dalam hal ketiga ini Artinya, sekolah yang kekurangan guru BK akan sangat kesulitan mengatur jadwal bimbingan dan layanan individual. Biasanya, hanya memberikan layanan klasikal dalam bentuk ceramah di kelas. Hal ini memungkinkan pemunculan potensi, bakat, dan minat siswa tidak akan bisa dilaksanakan karena perhatian terhadap siswa secara individual terbengkalai. Sehingga, penyelesaian masalahpun kerap tidak bisa dilakukan. Jadilah, masalah-masalah siswa menumpuk menjadi karakter yang tak diinginkan, semisal mencuri, membangkang, gagal berprestasi, terlibat penyalah gunaan narkotika, dan sebagainya. Keberadaan guru BK / konselor tentu saja sangaat penting karena banyak aspek dari diri siswa yang perlu dikembangkan.Aspek-aspek pengembangan tersebut meliputi : • Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu siswa memahami serta mampu menilai bakat dan minatnya sendiri • Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu siswa dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat. • Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu siswa mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan di sekolah secara mandiri. • Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu siswa dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. Tuh udah tahu kan tugasnya pak guru dan buguru BK, jadi mulai sekarang gak usah takut untuk sowan ke guru BK yaaa! Curhatin deh tuh isi hati yang selalu membuat gundah kalau malem tiba. Hahaha Buat bapak ibu guru BK maaf ya kalau dengan tulisan saya ini bapak ibu guru jadi kebanjiran permintaan konsultasi. Cemungut deh buat bapak ibu guru BK!!! salam KOMPERSA/salam kompak persahabatan! Ciyus gak tuh? Sopasti ciyus dunk! Mi apa? Piker endiri deh!

0 komentar:

Posting Komentar